Kamis, 24 Januari 2013

Akuntansi Manajemen Sektor Publik



AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi manajemen sector public adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer public dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Prinsip akuntansi manajemen sector public tidak banyak berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sector swasta. Akan tetapi, sector public memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sector swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sector swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.

AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN ORGANISASI
Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Bagi tiap-tiap organisasi, sistem perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Factor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara lainnya seolah tanpa batas, maka peristiwa disuatu negara akan dengan cepat mempengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.    Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc. Informasi yang bersifat rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular, seperti laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan. Sedangakan informasi yang bersifat ad hoc diperlukan untuk melakukan perencanaan yang temporer.
2.    Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
3.    Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi, dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang digunakan karena adanya batasan transparansi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga publik sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.

AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN ORGANISASI
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Organisasi sector public yang sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, memiliki alat pengendalian yang lebih banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter.
            Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi. Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik. Pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, social, dan politik dari investasi yang diajukan.

PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1.      Perencanaan strategic
Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program dan berapa biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki. Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan. Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen modern. Terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya/pelayanan. Sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered costs yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik sebagian besar merupakan discretionary costs yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Karena sebagian besar biaya yang terjadi di sektor publik merupakan discretionary costs, maka peran manajer publik sangat penting dalam mengendalikan biaya.
2.      Pemberian informasi biaya
Kategori biaya dalam organisasi sektor publik, yaitu:
a.    Biaya input. Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Contohnya biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
b.    Biaya output. Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Contohnya untuk perusahaan transportasi massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya per penumpang.
c.    Biaya proses. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya departemen produksi, departemen personalia, biaya dinas dan sebagainya.
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya. Akuntansi biaya pada sektor publik berperan untuk memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal (masyarakat, LSM dan sebagainya) untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Peran akuntansi manajemen dalam pemberian informasi biaya meliputi penentuan klasifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk kategori biaya rutin dan biaya modal, controllable dan uncontrollable, biaya tetap dan variable, dan sebagainya.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, antara lain:
1) Cost finding, pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa pelayanan.
2) Cost recording, pada tahap ini melakukan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi.
3)  Cost analyzing, pada tahap ini mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
4) Strategic cost management, pada tahap ini yang dilakukan adalah menentukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan biaya memiliki karakteristik berikut:
a)    Manajemen biaya strategik merupakan usaha jangka panjang yang membentuk kultur organisasi agar penurunan biaya menjadi budaya yang mampu bertahan lama.
b)   Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan berfokus pada pelayanan masyarakat.
c)    Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya.
d)   Keseriusan manajemen puncak (top manajer) merupakan penentu efektivitas program pengurangan biaya. 
5)   Cost reporting, memberikan informasi biaya yang lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report, dan kemudian diagresasikan dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi manajemen hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi untuk diefisienkan dan mencari teknik penghematan biaya terbaik. Akuntansi manajemen hendaknya dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan prinsip value for money dan public accountability organisasi sektor publik.
3.      Penilaian investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial yang penting untuk menghindari dilakukannya investasi yang tidak layak secara ekonomi dan finansial. Dalam penilaian investasi, faktor yang harus diperhatikan akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian, dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan sektor swasta. Pada sektor swasta ada beberapa teknik penilaian investasi, seperti teknik Net Present Value, Internal Rate of Return, Accounting Rate of Return, Payback Period, dll. Namun, tidak semua jenis investasi di sektor publik dapat dinilai dengan teknik tersebut karena teknik-teknik penilaian investasi di sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba, sedangkan organisasi publik bukan organisasi yang berorientasi pada laba. Selain itu, untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran finansial tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis). Terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari investasi yang akan dilakukan karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansial saja, tetapi harus mencakup biaya sosial dan manfaat yang sangat sulit ditentukan dalam satuan moneter. Untuk memudahkan, kemudian digunakan analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis) yang menekankan pada seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu investasi dengan biaya tertentu.
4.      Penganggaran
Akuntansi manajemen berbicara tentang perencanaan dan pengendalian, dan salah satu fungsi anggaran adalah sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Sehingga, akuntansi manajemen erat hubungannya dengan penganggaran.
Akuntansi manajemen berperan dalam memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen adalah alat yang vital untuk proses alokasi dan distribusi sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata. Hal ini harus didukung dengan manajemen SDM yang handal, jika tidak, akuntansi manajemen tidak akan banyak bermanfaat karena akuntansi manajemen hanyalah sebagai alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian.
5.      Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan ke pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik.
Penentuan biaya pelayanan dan tarif pelayanan adalah satu rangkaian yang membutuhkan informasi akuntansi. Salah satu contohnya, Pemda harus dapat menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus yang tertib, nyaman, dan aman serta biaya operasionalnya. Berdasarkan informasi biaya tersebut, Pemda dapat menentukan berapa tarif pelayanan yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan terminal tersebut. Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
6.      Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci dan satuan ukuran untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar