AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi
manajemen sector public adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan
digunakan oleh manajer public dalam melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana
untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.
Prinsip
akuntansi manajemen sector public tidak banyak berbeda dengan prinsip akuntansi
manajemen yang diterapkan pada sector swasta. Akan tetapi, sector public
memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sector swasta, sehingga
penerapan teknik akuntansi manajemen sector swasta tidak dapat diadopsi secara
langsung tanpa modifikasi.
AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN
ORGANISASI
Dalam hal perencanaan
organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan
prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan organisasi sangat
penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Bagi
tiap-tiap organisasi, sistem perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat
ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi
tingkat ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi,
maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor
publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Factor politik dan
ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi.
Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi
mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan
politik saat ini. Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin
tingginya ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu
dengan negara lainnya seolah tanpa batas, maka peristiwa disuatu negara akan
dengan cepat mempengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat
perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat
perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Informasi
sifatnya rutin ataukah ad hoc.
Informasi yang bersifat rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular,
seperti laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
Sedangakan informasi yang bersifat ad hoc
diperlukan untuk melakukan perencanaan yang temporer.
2. Informasi
kuantitatif ataukah kualitatif
3. Informasi
disampaikan melalui saluran formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya
adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi, dan sebagainya. Pada organisasi
sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan
mekanisme informal relatif jarang digunakan karena adanya batasan transparansi
dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga publik
sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya
melibatkan beberapa orang saja.
AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN
ORGANISASI
Untuk menjamin bahwa
strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien,
dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Organisasi
sector public yang sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik
yang besar, memiliki alat pengendalian yang lebih banyak berupa peraturan
birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas, akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam
pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama
dalam ukuran moneter.
Dalam memahami akuntansi sebagai
alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat
pengendalian keuangan dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi. Pengendalian
keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi,
khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang
cukup baik. Pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian
aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan.
Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak
menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan.
Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan
pengendalian keuangan. Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar
informasi keuangan saja. Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi
dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, social, dan
politik dari investasi yang diajukan.
PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi
manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi
yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor
publik meliputi:
1.
Perencanaan
strategic
Pada tahap perencanaan strategik,
manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung
strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi
untuk menentukan berapa biaya program dan berapa biaya suatu aktivitas,
sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan
berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama
yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan. Untuk dapat menghasilkan
kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus
mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen modern. Terdapat sedikit
perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan
biaya/pelayanan. Sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered costs yang memiliki hubungan
secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor
publik sebagian besar merupakan discretionary
costs yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki
hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang
dihasilkan. Karena sebagian besar biaya yang terjadi di sektor publik merupakan
discretionary costs, maka peran
manajer publik sangat penting dalam mengendalikan biaya.
2.
Pemberian
informasi biaya
Kategori
biaya dalam organisasi sektor publik, yaitu:
a. Biaya
input. Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Contohnya biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
b. Biaya
output. Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk
hingga sampai ke tangan pelanggan. Contohnya untuk perusahaan transportasi
massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya per penumpang.
c. Biaya
proses. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya
departemen produksi, departemen personalia, biaya dinas dan sebagainya.
Akuntansi
manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan
finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Akuntansi
manajemen sektor publik membutuhkan cost
accounting untuk pengambilan keputusan biaya. Akuntansi biaya pada sektor
publik berperan untuk memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang
dapat digunakan oleh pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal
(masyarakat, LSM dan sebagainya) untuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Peran akuntansi manajemen dalam pemberian informasi
biaya meliputi penentuan klasifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk kategori
biaya rutin dan biaya modal, controllable
dan uncontrollable, biaya tetap dan
variable, dan sebagainya.
Proses
penentuan biaya meliputi lima aktivitas, antara lain:
1) Cost finding,
pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk/jasa pelayanan.
2) Cost recording,
pada tahap ini melakukan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi.
3) Cost analyzing,
pada tahap ini mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan
volume kegiatan.
4) Strategic cost management,
pada tahap ini yang dilakukan adalah menentukan strategi penghematan biaya agar
tercapai value for money. Pendekatan
strategik dalam pengurangan biaya memiliki karakteristik berikut:
a) Manajemen
biaya strategik merupakan usaha jangka panjang yang membentuk kultur organisasi
agar penurunan biaya menjadi budaya yang mampu bertahan lama.
b) Berdasarkan
kultur perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan berfokus pada
pelayanan masyarakat.
c) Manajemen
harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya.
d) Keseriusan
manajemen puncak (top manajer) merupakan penentu efektivitas program
pengurangan biaya.
5) Cost reporting, memberikan
informasi biaya yang lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report, dan kemudian diagresasikan dalam satu laporan yang
akan disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi manajemen
hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi untuk
diefisienkan dan mencari teknik penghematan biaya terbaik. Akuntansi manajemen
hendaknya dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan prinsip value for money dan public accountability organisasi sektor publik.
3.
Penilaian
investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi
sektor publik hendak melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan
investasi secara ekonomi dan finansial yang penting untuk menghindari
dilakukannya investasi yang tidak layak secara ekonomi dan finansial. Dalam
penilaian investasi, faktor yang harus diperhatikan akuntan manajemen adalah
tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian, dan
sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya
lebih rumit dibandingkan dengan sektor swasta. Pada sektor swasta ada beberapa
teknik penilaian investasi, seperti teknik Net
Present Value, Internal Rate of
Return, Accounting Rate of Return,
Payback Period, dll. Namun, tidak
semua jenis investasi di sektor publik dapat dinilai dengan teknik tersebut
karena teknik-teknik penilaian investasi di sektor swasta didesain untuk
organisasi yang berorientasi pada laba, sedangkan organisasi publik bukan
organisasi yang berorientasi pada laba. Selain itu, untuk menentukan keuntungan
di masa depan dalam ukuran finansial tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik
dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis). Terdapat kesulitan dalam menentukan biaya
dan manfaat dari investasi yang akan dilakukan karena biaya dan manfaat yang
harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansial saja, tetapi harus
mencakup biaya sosial dan manfaat yang sangat sulit ditentukan dalam satuan
moneter. Untuk memudahkan, kemudian digunakan analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis) yang
menekankan pada seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu investasi dengan
biaya tertentu.
4.
Penganggaran
Akuntansi manajemen berbicara tentang perencanaan dan
pengendalian, dan salah satu fungsi anggaran adalah sebagai alat perencanaan
dan pengendalian. Sehingga, akuntansi manajemen erat hubungannya dengan
penganggaran.
Akuntansi manajemen berperan dalam memfasilitasi
terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran
sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka
akuntansi manajemen adalah alat yang vital untuk proses alokasi dan distribusi
sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata. Hal ini
harus didukung dengan manajemen SDM yang handal, jika tidak, akuntansi
manajemen tidak akan banyak bermanfaat karena akuntansi manajemen hanyalah
sebagai alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian.
5.
Penentuan
biaya pelayanan (cost of services)
dan penentuan tarif pelayanan (charging
for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan
berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa
tarif yang akan dibebankan ke pemakai jasa pelayanan publik, termasuk
menghitung subsidi yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu
pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan
indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik.
Penentuan biaya pelayanan dan tarif pelayanan adalah
satu rangkaian yang membutuhkan informasi akuntansi. Salah satu contohnya,
Pemda harus dapat menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus yang
tertib, nyaman, dan aman serta biaya operasionalnya. Berdasarkan informasi biaya
tersebut, Pemda dapat menentukan berapa tarif pelayanan yang akan dibebankan
kepada pemakai jasa pelayanan terminal tersebut. Dengan informasi akuntansi
manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan
dihilangkan.
6.
Penilaian
kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari
sistem pengendalian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini,
akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci dan satuan
ukuran untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar